Kamis, Januari 28, 2010

Agile Manufacturing System

Semester Genap TA. 2009/2010 ini, dhani ketiban sampur mengajar matakuliah pilihan Sistem Manufaktur Cerdas. Berbekal penelitian yang dhani lakukan tentang konsep implementasi sistem manufaktur cerdas pada perusahaan cor logam Ceper, Klaten, dari Februari - November 2009, bersama Bu Puryani dan Bu Sauptika ples tiga mahasiswa yang sekarang sudah alumni, Hopefully, I can open-mind myself and give the best for my students. Ini sedikit pengantar tentang Agile Manufacturing System dan buku referensi yang bisa diunduh gratis dari sini.



"Organisasi manufaktur kontemporer menghadapi tantangan dari dua arah. Pertama, filosofi manufaktur dan teknologi baru yang timbul membuat filosofi dan teknologi yang sudah ada sebelumnya menjadi kuno. Kedua, permintaan konsumen akan produk dan pelayanan baru sangat agresif dimana harus terpenuhi dalam jangka waktu yang pendek (Maskell, 2001). Agar dapat menghadapi tantangan tersebut, sebuah organisasi manufaktur harus dapat bertindak cepat sesuai dengan situasi persaingan bisnis disekelilingnya. Situasi turbulen dan ketidakpastian dalam lingkungan bisnis telah diakui sebagai penyebab gagalnya sebagian besar industri manufaktur (Small and Downey, 1996). Dengan kata lain dapat dinyatakan, bahwa isu utama dalam organisasi manufaktur di era sekarang ini adalah kemampuan untuk menanggulangi perubahan yang tidak diharapkan, bertahan dalam lingkungan bisnis yang penuh dengan ancaman dan memanfaatkan peluang dari perubahan yang terjadi. Penekanannya sekarang adalah pada kemampuan adaptasi (adaptability) terhadap perubahan lingkungan bisnis dan pada cara-cara adopsi proaktif dalam pendekatan pasar dan kebutuhan konsumen.
Dengan adanya kecenderungan hal-hal tersebut diatas, dalam beberapa tahun terakhir, orientasi manufaktur telah beralih pada paradigma baru yang disebut agile manufacturing (Power et, al., 2001; Jin-Hai et al., 2003; Crocitto and Youssef, 2003). Banyak akademisi dan pelaku sektor manufaktur memandang manufaktur cerdas sebagai pendekatan baru (Rigby et al., 2000; Hormozi, 2001). Sebenarnya kecerdasan (agility) manufaktur akan timbul sebagai respon spontan menghadapi persaingan bisnis (Parkinson, 1999). Pada kenyataanya, tren kecerdasan ini telah mendominasi berbagai jenis organisasi manufaktur dengan tingkat adopsi yang berbeda-beda (Ramesh and Devadasan, 2007). Perubahan dan tekanan yang dihadapi perusahaan berbeda-beda sehingga derajat kecerdasan yang diperlukan setiap perusahaan tidak akan sama (James-Moore, 1996).
Kecerdasan dapat diekspresikan dalam cara-cara yang berbeda. Kecerdasan dinyatakan sebagai sebuah integrasi keseluruhan dari komponen-komponen bisnis (Kidd, 1995). Dengan cara lain dinyatakan sebagai fleksibilitas dari manufaktur, sumber daya manusia dan organisasi (Montgomery and Levine, 1996). Penggambaran kecerdasan yang lain, seperti konkurensi, adaptibilitas, penggunaan sistem informasi dan teknologi, serta berbagai kombinasi dari hal-hal tersebut di atas, banyak digunakan untuk mendefinsikan manufaktur cerdas.
Dari banyak sekali pendefinisian manufaktur cerdas diberbagai literatur, pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan. Persamaan mendasar pada semua pendefinisian tersebut menyatakan bahwa manufaktur cerdas adalah kemampuan organisasi perusahaan untuk secara cepat merespon kebutuhan pasar. Pada manufaktur cerdas, daya respon terhadap kebutuhan konsumen sangat cepat (Meredith and Francis, 2000; Bustamante, 1999; Assen, 2000; McGaughey, 1999)."

Tidak ada komentar: