Jumat, Oktober 29, 2010
IEEM 2010 Macau, 7-10 December
Posted By:Min Xie
Title:Welcome to IEEM 2010 to be held in Macau, 7-10 Dec!
Message: Dear IEEM colleagues,
Thank you for your interest and continued support to our IEEE IEEM conference. This year, IEEM 2010 will be held in Macau, 7-10 Dec. Please plan to join us. The Rector of University of Macau is serving as our General Chair and the organizing committee has selected Venetian Macao-Resort-Hotel as our conference venue.
The IEEM submission site is already open and the deadline is 1 June. Do submit your paper earlier. Note that our IEEM website is simply www.IEEM.org and it will be updated for the current year every year. Please bookmark it.
Regards
M Xie, for IEEM organizing committee
Enquiries & Assistance:
Email: info@ieem.org
Web: http://www.ieem.org/
Jumat, Februari 19, 2010
AKU pernah INGIN JADI SPIDER MAN!
Bodoh nian memang! lol.. Lalu apa yang saya lakukan waktu itu? Saya ikat seutas tali pada sebuah pohon mangga yang tinggi, dan lalu saya tarik ke atap rumah lantai dua, dan meloncatlah saya dari sana! Beberapa detik sih saya sempat melayang di udara, dan rasanya, uh..nikmaaat sekali. Tapi tidak lama kemudian...
Dubrakk..!
Untuk mengurangi rasa sakit, meski tidak nyambung, saya pun marah-marah sama pohon mangga...
Keponakanku yang kecil bertanya-tanya "Nenek, kenapa tante Hira marah-marah sama pohon mangga?" Mamaku dengan sangat kalem menjawab "Karena Tante-mu bodoh". lol .. ok, kuakui itu Mam...! :-p
Tidak lama kemudian saya langsung dibawa ke Rumah Sakit, dan setelah itu 2 minggu saya tidak bisa berjalan. :-( Tiap bangun tidur, saya pasti menangis. Karena posisi tidurnya saya nggak karuan kayaknya, jadi aja kakiku tambah nud..nud.. nud.. gitu! Udah nud..nud.. nud... eeh.. aku sering diolok-olok lagi sama adik ku...
Kalo aku lewat & pake tongkat, dia sukabilang "Psst.. ada Spiderman cacat lewat" ato kalau aku lagi nangis, dia dari kamarsebelah teriak "Masa, Spiderman nangis?!!" Whoaaa!! Kalo kaki ku tak sakit, dah ku cundil dia!!
Plus, belum lagi Mama ku yang terus-terusan mengomeliku...
Hmm... kalo saya nanti punya anak, ngomongnya apa ya?! Kayaknya saya 'mo jujur saja sama mereka! "Nak..nak... dulu Mama pingin jadi Spider Man, tapi nggak jadi, gara-gara nabrak pohon mangga!" :-o Dan kalau satu saat suamiku tahu ternyata istrinya ingin jadi Spiderman, palingan aku tinggal bilang..."Suamiku, kalau aku jadi SpiderMan, maukah kau jadi Batman?"
*Dubrakk! (Palingan dia pingsan!) hay..hay.
Anyway, Apriani mau tahu kenapa saya ceritakan semua ini? Alih-alih belum lama ini saya tdk sengaja ketemu dengan dokter yang merawat kakiku waktu itu. Dan saya kaget, dia masih ingat kejadian itu!!Beliau bilang... "Aah! Saya tahu,si kamu yg loncat dari lantai 2 yg kepingin jadi Spiderman itu ya?!" aaah... dokter.. jangan bilang gitu dunk.. saya jadi pingin malu neh...! Aku sekarang udah jadi wanita dewasa! Sumpah! ^_^
AKU pernah INGIN JADI SPIDER MAN!
Tak peduli aku sekarang jadi CEO, tapi aku memang pernah melakukan banyak hal konyol dalam hidupku! Dan di atas adalah salah satunya! ^_^
Afterall, saya punya motto hidup: "Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang kumiliki"
Ok Apriani! Cukup sekian intermezo dari saya kali ini. Kalo Apriani punya pengalaman konyol,please sharing with me! :-) Jadi saya tidak merasa konyol nian
Temanmu,Anne Ahira
Kamis, Februari 11, 2010
We did it again team!
Isi pengumuman lengkapnya dapat dilihat disini. Beberapa hal dari surat penugasan yang dikirimkan, ada beberapa hal yang harus kami perhatikan, antara lain:
- Pengiriman proposal lanjutan di atas (butir 2) dengan disertai surat pengantar ketua Lembaga Penelitian sudah harus diterima Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat paling lambat tanggal 5 Maret 2010 pukul 13.00 WIB
- Rekapitulasi Laporan Penelitian dalam bentuk tabel dengan kolom nama peneliti, judul penelitian, skim, status (lanjutan/baru), status laporan (sudah/belum), luaran/output dan sudah harus diterima DP2M dari Lembaga Penelitian yang selambat-lambatnya tanggal 30 Agustus 2010 untuk Laporan Kemajuan dan 10 Desember 2010 untuk Laporan Akhir. Keterlambatan pengiriman laporan yang mengakibatkan tidak dicairkan dana penelitian bukan merupakan tanggungjawab Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Kamis, Februari 04, 2010
Kritik Anda adalah Kue Anda
Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.
Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film 'Cat Woman'. Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut. Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.
Sambutannya sungguh menarik : "Saya menerima penghargaan ini dengan tulus.Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik difilm-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'.
Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.
Nah, sekarang, apa arti kritik bagi Apriani? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia
menerima pujian? Kritik memiliki banyak bentuk... Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.
Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik. :-)
Kalau Apriani suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya. Padahal belum tentu kepandaian merekadalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)
Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)
Namun bukan itu permasalahannya! Pertanyaannya sekarang adalah... seandainya Apriani mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus Apriani lakukan?
Jawabannya adalah... Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!
Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita. Berikut tips untuk Apriani saat menghadapi kritik:
1. Ubah Paradigma Apriani Terhadap Kritik
Apriani, tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita. Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya.
Bayangkan jika Apriani harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Apriani! LoL. :-)
Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.
2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik
Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Apriani bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri Apriani. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya.
Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada Apriani. Toh Apriani tidak akan menjadi rendah dengan hal itu. Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal Apriani.
3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!
Tanggapi kritik dengan bijak. Apriani tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang. Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan Apriani kelak.
Jangan pernah Apriani balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...
4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^
Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari.
Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian Apriani untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue Apriani.
Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.
So, jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan lapang dada! :-)
Ditulis oleh Anne Ahira untuk Apriani!
Gambar diambil dari sini.
Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!
Ada pepatah bijak mengatakan : "You can not chance the wind direction,but you can only chance your wing direction"
Kita tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan adalah mengubah arah sayap. Dengan kata lain...
'Realita' kehidupan tidak akan berubah kecuali kita sendirilah yang mengubah 'sudut pandang' terhadap realita yang ada! Fakta: "Tidak ada seorang pun yang memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak ketika diingatkan akan hal di atas, tapi kemudian berlalu kembali.... Sementara waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak pernah ada perubahan dalam hidupnya!
Sangat disayangkan. Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut. Menunggu bantuan orang lain, menunggu bantuan teman untuk mendapatkan pekerjaan yang enak, sampai menunggu warisan ;-)
Sekarang logikanya, jika memang hanya dengan menunggu perubahan itu akan datang, maka jumlah orang sukses seharusnya jauh lebih banyak. Bukankah kenyatannya tidak demikian? Lalu, jika ingin sukses, apa yang seharusnya kita lakukan?
Ciptakan perubahan! Jangan selalu menunggu orang lain. Berikut beberapa tips yang bisa membantu kita untuk menciptakan perubahan:
1. Do your best, whatever happens will be for the best!
Lakukan dan selesaikan semua tugas dan pekerjaan semaksimal mungkin, bukan hanya terus menunggu dan berharap. Lakukan semuanya dengan tujuan untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik* yang bisa Apriani capai!
2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.
Dengan banyak mengenal orang, maka pengetahuan kita akan semakin bertambah. Seseorang yang kelihatannya sederhana bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu yang tidak kita duga! Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika kita menjadikan 'setiap orang adalah guru' dan kehidupan ini adalah universitasnya.
3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika ingin mendapatkan kesempatan yang lebih luas dan cepat dalam berbagai macam hal!
4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal dari berbagai sudut pandang. Jangan terpaku pada satu cara, yang bisa jadi tidak lagi relevan kita gunakan. Dengan bersikap fleksibel, wawasan kita akan semakin bertambah.
Satu hal penting yang harus selalu diingat: Kita-lah yang memutuskan untuk berubah. Kita-lah yang menentukan menjadi sukses, bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil, maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut. Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...
Bukankah Apriani tidak berharap demikian? Jika memang tidak, tentukan perubahan... MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^
Ditulis oleh Anne Ahira untuk Apriani!
Gambar dari sini
Kamis, Januari 28, 2010
Agile Manufacturing System
"Organisasi manufaktur kontemporer menghadapi tantangan dari dua arah. Pertama, filosofi manufaktur dan teknologi baru yang timbul membuat filosofi dan teknologi yang sudah ada sebelumnya menjadi kuno. Kedua, permintaan konsumen akan produk dan pelayanan baru sangat agresif dimana harus terpenuhi dalam jangka waktu yang pendek (Maskell, 2001). Agar dapat menghadapi tantangan tersebut, sebuah organisasi manufaktur harus dapat bertindak cepat sesuai dengan situasi persaingan bisnis disekelilingnya. Situasi turbulen dan ketidakpastian dalam lingkungan bisnis telah diakui sebagai penyebab gagalnya sebagian besar industri manufaktur (Small and Downey, 1996). Dengan kata lain dapat dinyatakan, bahwa isu utama dalam organisasi manufaktur di era sekarang ini adalah kemampuan untuk menanggulangi perubahan yang tidak diharapkan, bertahan dalam lingkungan bisnis yang penuh dengan ancaman dan memanfaatkan peluang dari perubahan yang terjadi. Penekanannya sekarang adalah pada kemampuan adaptasi (adaptability) terhadap perubahan lingkungan bisnis dan pada cara-cara adopsi proaktif dalam pendekatan pasar dan kebutuhan konsumen.
Dengan adanya kecenderungan hal-hal tersebut diatas, dalam beberapa tahun terakhir, orientasi manufaktur telah beralih pada paradigma baru yang disebut agile manufacturing (Power et, al., 2001; Jin-Hai et al., 2003; Crocitto and Youssef, 2003). Banyak akademisi dan pelaku sektor manufaktur memandang manufaktur cerdas sebagai pendekatan baru (Rigby et al., 2000; Hormozi, 2001). Sebenarnya kecerdasan (agility) manufaktur akan timbul sebagai respon spontan menghadapi persaingan bisnis (Parkinson, 1999). Pada kenyataanya, tren kecerdasan ini telah mendominasi berbagai jenis organisasi manufaktur dengan tingkat adopsi yang berbeda-beda (Ramesh and Devadasan, 2007). Perubahan dan tekanan yang dihadapi perusahaan berbeda-beda sehingga derajat kecerdasan yang diperlukan setiap perusahaan tidak akan sama (James-Moore, 1996).
Kecerdasan dapat diekspresikan dalam cara-cara yang berbeda. Kecerdasan dinyatakan sebagai sebuah integrasi keseluruhan dari komponen-komponen bisnis (Kidd, 1995). Dengan cara lain dinyatakan sebagai fleksibilitas dari manufaktur, sumber daya manusia dan organisasi (Montgomery and Levine, 1996). Penggambaran kecerdasan yang lain, seperti konkurensi, adaptibilitas, penggunaan sistem informasi dan teknologi, serta berbagai kombinasi dari hal-hal tersebut di atas, banyak digunakan untuk mendefinsikan manufaktur cerdas.
Dari banyak sekali pendefinisian manufaktur cerdas diberbagai literatur, pada dasarnya tidak ada perbedaan yang signifikan. Persamaan mendasar pada semua pendefinisian tersebut menyatakan bahwa manufaktur cerdas adalah kemampuan organisasi perusahaan untuk secara cepat merespon kebutuhan pasar. Pada manufaktur cerdas, daya respon terhadap kebutuhan konsumen sangat cepat (Meredith and Francis, 2000; Bustamante, 1999; Assen, 2000; McGaughey, 1999)."
Rabu, Januari 27, 2010
Energizing song in my version!
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
kita pasti pernah
dapatkan cobaan yang berat
seakan hidup ini
tak ada artinya lagi
reff1:
syukuri apa yang ada
hidup adalah anugerah
tetap jalani hidup ini
melakukan yang terbaik
tak ada manusia
yang terlahir sempurna
jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
repeat reff1.
reff2:
Tuhan pasti kan menunjukkan
kebesaran dan kuasanya
bagi hambanya yang sabar
dan tak kenal putus asa
repeat reff1.
repeat reff2.
Anda pribadi menyenangkan?
1. Berusaha mengingat nama orang yang Anda kenal. eseorang merasa dirinya berharga bila namanya diingat.
2. Jadi pendengar dan teman bicara yang baik. Hindarkan kata-kata tajam dan sinis.
3. Berusaha menyukai orang tanpa sikap yang dibuat-buat.
4. Jangan pernah abaikan kesempatan untuk mengucapkan selamat atas kesuksesan kenalan Anda. Juga menunjukkan empati jika mereka mengalami musibah.
Gambar diambil dari sini
Senin, Januari 25, 2010
Top Scorer at my course!
Perencanaan & Pengendalian Kualitas:
- Vaniloran Elysa Andriani (94)
- Fitri Meindriati (88)
- Julius H. Lumban Gaol (86)
- Yunita Prihastini (86)
- Ana Christiani (84)
- Mizan Pamungkas Widodo (83)
- Mariani Kate Tangdiarrang (82)
- Indah Puji Lestari (82)
- Alfatta Hurrasyid Rambe (80)
- Reonaldo Nababan (86)
- Dessye Aritonang (85)
- Sarifah Aini (85)
- Nurmalia Chalida (85)
- Ikhlas Efendi (83)
- Laela Sukmawati Anggraini (83)
Minggu, Januari 17, 2010
Sempatkan Untuk Mendengar!
Apriani,
Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'. Padahal jika kita mau kembali ke hukum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?
Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara kita. Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali! :-) Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan.
Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja. Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif.
Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bisa mengambil manfaat yang maksimal daripembicaraan tersebut.
Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis.
Berikut teknik mudah yang dapat dipraktekkan oleh Apriani dengan sangat wajar untuk menjadi seorang pendengar yang baik :
kita.
Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang, wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.
Ditulis oleh: Anne Ahira untuk Apriani!