Jumat, Februari 19, 2010

AKU pernah INGIN JADI SPIDER MAN!


Waktu umur saya 23 tahun, saya pernah loncat dari atap rumah lantai dua! Saya terinsipirasi setelah nonton film'Spider Man', yang bisa loncat daris atu gedung ke gedung lainnya... saya pikir wah asyik sekali kalau saya bisa seperti itu! ;-) Entah apa yang ada dalam pikiran saya, tapi saya terobsesi waktu itu inginb isa melayang seperti Spider Man!

Bodoh nian memang! lol..
Lalu apa yang saya lakukan waktu itu? Saya ikat seutas tali pada sebuah pohon mangga yang tinggi, dan lalu saya tarik ke atap rumah lantai dua, dan meloncatlah saya dari sana! Beberapa detik sih saya sempat melayang di udara, dan rasanya, uh..nikmaaat sekali. Tapi tidak lama kemudian...

Dubrakk..!
Saya nabrak pohon mangga, Aw! :-( Sebenarnya, saya berniat melayang ke kiri, tapi nggak tahu kenapa kok melayangnya jadi ke kanan?! Spider Man salah perhitungan! Bodo matematika! Alhasil...kaki kananku patah, dan jangan ditanya rasanya seperti apa... manizzzz pokoknya! Apalagi ditambah dimarahin sama Mama. weks!

Untuk mengurangi rasa sakit, meski
tidak nyambung, saya pun marah-marah sama pohon mangga...
"Dasar, pohon mangga durjana! Kenapa kamu tumbuh di sana?? Jadi aja akunabrak kamu...!! huh!!"

Keponakanku yang kecil bertanya-tanya "Nenek, kenapa tante Hira marah-marah sama pohon mangga?" Mamaku dengan sangat kalem menjawab
"Karena Tante-mu bodoh". lol .. ok, kuakui itu Mam...! :-p


Tidak lama kemudian saya langsung dibawa ke Rumah Sakit, dan setelah itu 2 minggu saya tidak bisa berjalan. :-(
Tiap bangun tidur, saya pasti menangis. Karena posisi tidurnya saya nggak karuan kayaknya, jadi aja kakiku tambah nud..nud.. nud.. gitu! Udah nud..nud.. nud... eeh.. aku sering diolok-olok lagi sama adik ku...
Kalo aku lewat & pake tongkat, dia sukabilang
"Psst.. ada Spiderman cacat lewat" ato kalau aku lagi nangis, dia dari kamarsebelah teriak "Masa, Spiderman nangis?!!" Whoaaa!! Kalo kaki ku tak sakit, dah ku cundil dia!!
Plus, belum lagi Mama ku yang terus-terusan mengomeliku...
"Kamu ini udah dewasa, seharusnya bisa jadi contoh yang baik, ini kok malah loncat seperti mau bunuh diri!? Apa yang akan kamu ceritakan nanti kalau kamu punya suami (waktu itu saya belum menikah) dan satu saat kamu punya anak?"

Hmm... kalo saya nanti punya anak, ngomongnya apa ya?! Kayaknya saya 'mo jujur saja sama mereka! "Nak..nak... dulu Mama pingin jadi Spider Man, tapi nggak jadi, gara-gara nabrak pohon mangga!" :-o
Dan kalau satu saat suamiku tahu ternyata istrinya ingin jadi Spiderman, palingan aku tinggal bilang..."Suamiku, kalau aku jadi SpiderMan, maukah kau jadi Batman?"
*Dubrakk! (Palingan dia pingsan!) hay..hay.


Anyway, Apriani mau tahu kenapa saya ceritakan semua ini? Alih-alih belum lama ini saya tdk sengaja ketemu dengan dokter yang merawat kakiku waktu itu. Dan saya kaget, dia masih ingat kejadian itu!!Beliau bilang... "Aah! Saya tahu,si kamu yg loncat dari lantai 2 yg kepingin jadi Spiderman itu ya?!" aaah... dokter.. jangan bilang gitu dunk.. saya jadi pingin malu neh...! Aku sekarang udah jadi wanita dewasa! Sumpah! ^_^
Tapi kemudian saya berpikir, hmmm.... bagaimana pun itu memang sejarahku! So, ok deh! Biarin semua orang tahu...

AKU pernah INGIN JADI SPIDER MAN!

Tak peduli aku sekarang jadi CEO, tapi aku memang pernah melakukan banyak hal konyol dalam hidupku! Dan di atas adalah salah satunya! ^_^


Afterall, saya punya motto hidup:
"Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang kumiliki"

Ok Apriani! Cukup sekian intermezo dari saya kali ini. Kalo Apriani punya pengalaman konyol,please sharing with me! :-) Jadi saya tidak merasa konyol nian
sendirian! ^_^
Temanmu,
Anne Ahira
Spider Man Wanna-be!

Kamis, Februari 11, 2010

We did it again team!

Akhirnya keluar juga Pemberitahuan Hasil Evaluasi Penelitian Multi Tahun 2009 untuk dibiayai Dikti pada Tahun Anggaran 2010. Penelitian Multitahun ini terdiri atas penelitian: Fundamental, Hibah bersaing, Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana dan RAPID. Alhamdulillah ada proposal Hibah Bersaing tim kami dalam 400 judul proposal dilampiran 2. Ini merupakan penelitian lanjutan yg memasuki tahun kedua.

Rencana kami, masih seperti di tahun pertama, kami akan mengikutsertakan beberapa mahasiswa dalam pelaksanaan penelitian yang selanjutnya dapat mereka manfaatkan sebagai sebagai tema skripsi atau tugas akhir mereka. Kalau di tahun pertama kami bisa menderivatif tiga judul skripsi dari tema besar penelitian ini, maka untuk tahun kedua, kami sudah siapkan dua subtema yang semoga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa kami untuk menyelesaikan tugas akhir mereka. Amin.

Isi pengumuman lengkapnya dapat dilihat disini. Beberapa hal dari surat penugasan yang dikirimkan, ada beberapa hal yang harus kami perhatikan, antara lain:
  1. Pengiriman proposal lanjutan di atas (butir 2) dengan disertai surat pengantar ketua Lembaga Penelitian sudah harus diterima Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat paling lambat tanggal 5 Maret 2010 pukul 13.00 WIB
  2. Rekapitulasi Laporan Penelitian dalam bentuk tabel dengan kolom nama peneliti, judul penelitian, skim, status (lanjutan/baru), status laporan (sudah/belum), luaran/output dan sudah harus diterima DP2M dari Lembaga Penelitian yang selambat-lambatnya tanggal 30 Agustus 2010 untuk Laporan Kemajuan dan 10 Desember 2010 untuk Laporan Akhir. Keterlambatan pengiriman laporan yang mengakibatkan tidak dicairkan dana penelitian bukan merupakan tanggungjawab Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Gambar dari sini.

Kamis, Februari 04, 2010

Kritik Anda adalah Kue Anda

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan.
- Halle Berry, 2005 -

Itulah kalimat dahsyat yang disampaikan Halle Berry, artis peraih Oscar melalui film James Bond 'Die Another Day' di tahun 2004 ketika mendapat piala Razzie Award.

Razzie Award adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang dinilai aktingnya buruk. Label pemain terburuk ini didapatkan Halle setelah memainkan perannya di film '
Cat Woman'. Ia adalah orang yang pertama kali langsung datang ke tempat pemberian penghargaan tersebut. Tidak ada Aktor dan Artis lain sebelumnya yang sanggup datang dan hanya menyampaikan pesannya melalui video.

Sambutannya sungguh menarik :
"Saya menerima penghargaan ini dengan tulus.Saya menganggap ini sebagai kritik bagi saya untuk tampil lebih baik difilm-film saya berikutnya. Saya masih ingat pesan ibu saya bahwa... 'Kamu tidak berhak dipuji kalau kamu tidak bisa menerima kritikan'.

Tepukan tangan sambil berdiri sebagai bentuk ketakjuban dari para hadirin sangat memeriahkan malam itu. Ya, sangat sedikit orang yang sanggup menerima kritikan seperti Halle.

Nah, sekarang, apa arti kritik bagi Apriani? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga, atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia
menerima pujian? Kritik memiliki banyak bentuk... Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak suka akan kritik.

Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian. Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik. :-)


Kalau Apriani suka sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya. Padahal belum tentu kepandaian merekadalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)

Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya! Pertanyaannya sekarang adalah... seandainya Apriani mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus Apriani lakukan?

Jawabannya adalah... Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!
Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita. Berikut tips untuk Apriani saat menghadapi kritik:

1. Ubah Paradigma Apriani Terhadap Kritik
Apriani, tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita. Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya.
Bayangkan jika Apriani harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan Apriani! LoL. :-)
Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik
Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Apriani bisa belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri Apriani. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya.
Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada Apriani. Toh Apriani tidak akan menjadi rendah dengan hal itu. Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal Apriani.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!
Tanggapi kritik dengan bijak. Apriani tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang. Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan Apriani kelak.
Jangan pernah Apriani balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^
Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari.

Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian Apriani untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue Apriani.
Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.
So, jangan pernah bosan untuk memburu kritik, dan tanggapilah setiap kritik dengan lapang dada! :-)

Ditulis oleh Anne Ahira untuk Apriani!
Gambar diambil dari sini.

Tentukan Perubahan - Jangan Menunggu!

Banyak orang yang suka mengeluh dalam hidupnya. Misalnya, dengan menyalahkan nasib buruk yang menimpanya. Tentu saja cara ini tidak akan pernah menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik, bukan?

Ada pepatah bijak mengatakan : "You can not chance the wind direction,but you can only chance your wing direction"

Kita tidak akan pernah bisa merubah arah angin, yang dapat kita lakukan adalah mengubah arah sayap. Dengan kata lain...

'Realita' kehidupan tidak akan berubah kecuali kita sendirilah yang mengubah 'sudut pandang' terhadap realita yang ada! Fakta: "Tidak ada seorang pun yang memilih kita untuk sukses. Kita sendirilah yang menentukan pilihan tersebut!"
Kebanyakan orang akan tertarik sejenak ketika diingatkan akan hal di atas, tapi kemudian berlalu kembali.... Sementara waktu terus berjalan, dan akhirnya tidak pernah ada perubahan dalam hidupnya!

Sangat disayangkan. Seringkali orang tidak berani melakukan perubahan dalam hidupnya. Dia hanya menunggu, dan menunggu adanya perubahan tersebut. Menunggu bantuan orang lain, menunggu bantuan teman untuk mendapatkan pekerjaan yang enak, sampai menunggu warisan ;-)

Sekarang logikanya, jika memang hanya dengan menunggu perubahan itu akan datang, maka jumlah orang sukses seharusnya jauh lebih banyak. Bukankah kenyatannya tidak demikian? Lalu, jika ingin sukses, apa yang seharusnya kita lakukan?

Ciptakan perubahan! Jangan selalu menunggu orang lain. Berikut beberapa tips yang bisa membantu kita untuk menciptakan perubahan:


1. Do your best, whatever happens will be for the best!
Lakukan dan selesaikan semua tugas dan pekerjaan semaksimal mungkin, bukan hanya terus menunggu dan berharap. Lakukan semuanya dengan tujuan untuk selalu mendapatkan hasil *terbaik* yang bisa Apriani capai!


2. Mulai buat jaringan seluas-luasnya.

Dengan banyak mengenal orang, maka pengetahuan kita akan semakin bertambah. Seseorang yang kelihatannya sederhana bisa jadi menyimpan kedalaman ilmu yang tidak kita duga! Oleh sebab itu, alangkah bijaknya jika kita menjadikan 'setiap orang adalah guru' dan kehidupan ini adalah universitasnya.


3. Berusahalah selalu untuk bersikap proaktif.
Sikap ini sangat diperlukan jika ingin mendapatkan kesempatan yang lebih luas dan cepat dalam berbagai macam hal!

4. Bersikaplah Fleksibel.
Cobalah untuk memahami suatu hal dari berbagai sudut pandang. Jangan terpaku pada satu cara, yang bisa jadi tidak lagi relevan kita gunakan. Dengan bersikap fleksibel, wawasan kita akan semakin bertambah.


Satu hal penting yang harus selalu diingat: Kita-lah yang memutuskan untuk berubah. Kita-lah yang menentukan menjadi sukses, bukan orang lain!
Jika pilihan sukses tidak pernah kita ambil, maka orang lain akan mengambil pilihan tersebut. Dan, kita akhirnya hanya akan menyaksikan kesuksesan mereka, tanpa pernah merasakannya...

Bukankah Apriani tidak berharap demikian? Jika memang tidak, tentukan perubahan... MULAI HARI INI. Jangan terus menunggu! ^_^

Ditulis oleh Anne Ahira untuk Apriani!

Gambar dari sini